JUN
30

DPC PPP Kabupaten Tegal Menyongsong Pemilu 2014 (Bagian Pertama)

30 Juni 2012

Disampaikan dalam Acara FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DPW PPP JAWA TENGAH Pada Tanggal 3 Juni 2012 di Semarang


  I. Mukaddimah

Bismillahirrahmanirrahim
“Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” . (Al-Imran:110)

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta. Semoga kita semua tetap dianugerahkan kekuatan-Nya untuk terus berjuang, beribadah, dan mengabdi hanya kepada-Nya melalui Partai Persatuan Pembangunan. Shalawat dan salam mari bersama kita haturkan kepada sosok manusia agung yang citra spiritualnya senantiasa mengalir ke seluruh penjuru jagat raya. Dialah Nabi Muhammad SAW, sang penebar rahmat bagi alam semesta.

Perjalanan sejarah bangsa ini masih menorehkan beragam persoalan yang cukup memprihatinkan. Baik persoalan ekonomi, politik, pemerintahan, demokrasi, sosial, budaya, agama, ideologi dan keamanan. Persoalan-persoalan kebangsaan ini terus menerus mengusik rasa keprihatinan kita sebagai warga negara. Dan ini semua adalah tantangan berat bangsa Indonesia yang harus segera disikapi oleh kita, keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pertanyaannya adalah, apakah kita tergerak hatinya untuk turut ambil bagian dalam peran penting menentukan masa depan Indonesia yang lebih baik? dan Apakah kita akan tetap setia ( istiqomah ) terhadap cita-cita PPP dalam membangun negara dan bangsa ini dengan selalu berorientasi pada pencapaian ridho Allah SWT demi terwujudnya baldatun toyyibatun warobbun ghofur?   Jika jawabannya iya, maka Bismillah… bulatkan tekad dan kobarkan semangat untuk menyongsong masa depan PPP yang lebih baik.

Tetaplah optimis karena PPP memiliki banyak potensi dan peluang untuk menjadi partai besar di masa depan . Untuk bisa mengambil peran besar MEMIMPIN INDONESIA maka tak ada jalan lain kecuali PPP HARUS BESAR. Dan satu-satunya jalan yang harus kita tempuh untuk menjadi besar adalah bekerja sama dan bekerja keras.

Dari beragam persoalan yang sudah dikemukakan diatas, ada satu persoalan mendasar yang penting untuk segera kita cari penyebabnya dan kemudian bagaimana mengatasinya. Persoalan itu adalah fenomena menurunnya suara PPP dari pemilu ke pemilu. Hampir sejak Indonesia memasuki era multi partai paska jatuhnya Orde Baru, suara PPP terus mengalami penurunan secara signifikan. Puncaknya dalam Pemilu 2009 lalu, suara PPP jeblok hanya 5,32%. Sebelumnya dalam Pemilu 1999, PPP memperoleh suara 10,7% dan Pemilu 2004 turun ke 8,15%. Hal ini mengakibatkan kesempatan dan peluang kita untuk mewujudkan visi, misi, dan cita-cita perjungan PPP untuk membangun Indonesia menjadi semakin kurang optimal .

Meskipun ini tidak bisa dijadikan alasan, tetapi faktanya peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini sangat jelas memberi ruang yang luas kepada partai-partai besar untuk meraih jabatan-jabatan strategis di eksekutif maupun legislatif. Kalaupun kemudian, dengan jalan koalisi, PPP berhasil menempatkan kadernya di posisi-posisi tertentu, baik di eksekutif maupun di legislatif, ini diraih dengan pengorbanan yang luar biasa. Yakni kemandirian sikap politik PPP yang dipertaruhkan. Akibatnya, PPP harus menempuh jalan kompromi dengan partai-partai besar yang tergabung dalam koalisi. Tidak jarang, PPP dirugikan dengan pilihan ini. Hal ini terjadi baik di pusat maupun daerah.

Untuk itu, Pekerjaan Rumah PPP dalam Pemilu 2014 tentulah tidak mudah. PPP sedang dalam ancaman tereliminasi dari peta politik nasional jika Pemilu 2014 nanti perolehan kursinya tidak mencapai ketentuan ambang batas yang ditentukan oleh Undang-Undang Pemilu (Parliamentary Treshold) .

Kondisi persoalan yang demikian harus segera diatasi. Kita tidak boleh berdiam diri menunggu keajaiban-keajaiban jatuh dari langit. Kita juga tidak dibenarkan saling mencari kambing hitam diantara sesama kader. Berdiam diri berarti kehancuran PPP di masa depan. Saling menyalahkan berarti kehancuran PPP di masa kini. Jika kita ingin PPP bangkit dan tumbuh menjadi partai besar, maka kita juga harus bangkit dan bersatu untuk melakukan kerja-kerja besar. Kerja-kerja besar bukan selalu dalam bentuk kegiatan yang menghabiskan dana besar. Kerja-kerja besar adalah kerja-kerja cerdas yang bersumber dari niat dan semangat  mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara adalah satu bentuk aktualisasi pengabdian kita kepada Allah SWT. POLITIK itu IBADAH, POLITIK itu PENGABDIAN. Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah.

2.       II. Profil Daerah

a.       Gambaran Umum
Kabupaten Tegal, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Slawi, sekitar 14 km sebelah selatan Kota Tegal. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Tegal dan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pemalang di timur, Kabupaten Banyumas di selatan, serta Kabupaten Brebes di selatan dan barat.

Bagian utara wilayah Kabupaten Tegal merupakan dataran rendah. Di sebelah selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (3.428 meter), gunung tertinggi di Jawa Tengah. Di perbatasan dengan Kabupaten Pemalang, terdapat rangkaian perbukitan yang tidak terlalu terjal. Di antara sungai besar yang mengalir adalah Kali Gung dan Kali Erang, keduanya bermata air di hulu Gunung Slamet.

Luas kabupaten Tegal Kurang Lebih 901,52 km². Kabupaten Tegal terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 281 desa dan 6 kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Tegal berada di Kecamatan Slawi . Sejak berdiri, pusat pemerintahan Kabupaten Tegal berada di Tegal . Namun sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1984 , pusat pemerintahannya dipindahkan dari wilayah Kota Tegal ke Kecamatan Slawi . Mulai akhir tahun 1989, Kecamatan Slawi dikembangkan menjadi Ibu kota Kabupaten Tegal.

b.       Penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Tegal pada tahun 2010 mencapai 1.392.260  orang. Kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk tersebut berturut-turut dari tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut : 1.680 orang/km 2 ; 1.687 orang/km 2 ; 1.611 orang/km 2 ; 1.617 orang/km 2 ; 1.743 orang/km 2 .

Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk angkanya cukup fluktuatif. Terbukti pada tahun 2006 laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,57% turun menjadi 0,39% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 jumlah penduduk mengalami penurunan, dan pada tahun 2009 laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,36%, namun angka itu mengalami penurunan kembali di tahun 2010. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat ketergantungan, tercatat pada tahun 2009 sebanyak 931.986 jiwa (65,60%) merupakan usia produktif, 411.912 jiwa (28,99%) usia pra produktif, dan 76.862 jiwa (5,41%) usia pasca produktif.

c.        Agama
Berikut ini informasi tentang keagamaan di Kabupaten Tegal pada tahun 2010;

Pemeluk Agama
AGAMA
JUMLAH (Orang)
Islam
1.482.398
Kristen
2.531
Katolik
1.269
Hindu
611
Budha
335
Konghucu
298
Lainnya
15

Sarana Ibadah
NAMA
JUMLAH (Unit)
Masjid
815
Musholla
3.430
Gereja Kristen
6
Gereja Katolik
3
Pura/Kuil
2
Vihara/Klenteng
2

Pontren, Santri, dan Kiai/Ustadz
NAMA
JUMLAH (Unit,Orang)
Pondok Pesantren
93
Santri
6.377
Kiai/Ustadz
1.290
Sumber : Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Kabupaten Tegal Tahun 2010
(Bersambung)
Bagikan:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Labels:
0
COMMENTS
Design a Mobile Site
View Site in Mobile | Classic
Share by: