MAR
14

SDA: Sistem Pemilu Indonesia Kapitalis

22 Juni 2012


Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menyatakan, sistem pemilihan umum Indonesia sekarang ini menganut kapitalis, karena para pesertanya dituntut memiliki dana besar jika ingin meraih banyak suara.

"Sistem Pemilu sekarang memang sudah kapitalis, jika ingin mendapat peluang harus disertai banyak uang," kata SDA, sapaan akrab Suryadharma Ali, pada pembukaan Rakernas II Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis petang.

Memang zaman kini sudah berubah. Uang bukan segala-galanya, tetapi segala-galanya itu membutuhkan uang. Kendati begitu, bagi PPP, hal itu tak menjadi gangguan untuk meraih banyak suara pada Pemilu 2014.

"Jika kekuatan kita menggunakan bus, ya pakai itu. Jika harus bajaj, tak masalah. Yang penting, tujuan tercapai," kata Suryadharma Ali.

Hadir pada acara rakernas tersebut Ketua Umum PP WPP, Ir. Hj. Nurhayati Payapo, Ketua DPP PPP Bidang Pemenangan Pemilu Ir. Fernita Darwis, sesepuh PPP Aisyah Amini dan para tokoh PPP.

Dunia kini mengalami perubahan, masyarakat pun berubah. Termasuk sistem politik. Dalam kondisi demikian, menurut dia, pemimpin tak boleh terbawa arus perubahan, tetapi harus mengendalikan perubahan.

Karena itu jika sistem politik sudah kapitalis tentu akan sulit mencari kader militan, tapi justru akan mendapatkan kader mata duitan.

"Apakah kader miskin bisa mendulang suara pada Pemilu mendatang. Saya tegaskan, bisa. Menurut pengalaman, banyak peserta Pemilu memiliki banyak uang justru menjadi gila lantaran tak mendapatkan kursi di legislatif. Di sisi lain, ada kader yang biasa-biasa saja bisa mendapatkan kursi. Hal itu terjadi lantaran yang bersangkutan mau bekerja keras," katanya.

Kader PPP, lanjut dia, harus mencontoh para kiai dan ulama, yang dengan segala keterbatasannya mampu mendirikan pondok pesantren dan kini melahirkan tokoh-tokoh besar. PPP juga ingin rasional untuk mendapatkan suara terbanyak.

Untuk itu, ia mengharapkan kader PPP dari kalangan wanita untuk menetapkan target raihan suara dalam Pemilu 2014. Pemilu nanti diprediksi bakal berjalan keras dan diharapkan kader PPP tak keder. PPP akan menerjunkan kader tangguh, termasuk para wanitanya yang tahan banting. (Antara, 21 Juni 2012)
Bagikan:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Labels:
0
COMMENTS
Design a Mobile Site
View Site in Mobile | Classic
Share by: