Penghuni 60
Back
Space
MAR
22
Nginap di Hotel Luar Angkasa? Tunggu 2027
By:
Penghuni 60
on
MAR
22
Penghuni 60 | Mau Nginap di Hotel Luar Angkasa? Tunggu 2027 Satu perusahaan yang berpikiran maju berencana untuk membangun dan meluncurkan hotel luar angkasa berputar dengan gravitasi buatan. Pos luar orbit yang ambisius, yang akan dikenal sebagai stasiun ruang angkasa Kelas Voyager, memiliki potensi tidak hanya menjadi yang terbesar, tetapi juga habitat luar dunia yang paling mewah yang pernah dibangun. Stasiun ini akan terdiri dari dua cincin konsentris, dengan cincin bagian dalam digunakan untuk dok dan cincin luar menyediakan "pemasangan untuk modul yang dapat dihuni, panel surya, radiator, dan sistem transportasi kereta api". Baca Juga: Kucing Ini Bisa 'Kabulkan Permintaan' Apa Iya? Boneka Berhantu Ini Terjual Dengan Harga Tinggi di E-bay Modul-modul ini akan memiliki banyak kegunaan juga, dengan beberapa didedikasikan untuk tempat tinggal tamu dan yang lainnya dijual ke badan antariksa dan perusahaan swasta untuk sains dan penelitian. Hotel luar angkasa y
Read more >>
JAN
06
Bintang Asing Melintasi Jalur Tata Surya Kita
By:
Penghuni 60
on
JAN
06
Sebuah bintang yang dikenal sebagai HIP 85605 berada pada jalur tabrakan dengan sistem tata surya kita. Benarkah? Kata yang tepat sebenarnya bukan bertabrakan, karena sobat Penghuni 60 pasti akan membayangkan seperti di Armageddon, melainkan melintas dekat dengan tata surya kita dalam jarak 0,04 parsec dari Matahari. Jarak tersebut mungkin tampak dekat, tapi sebenarnya jarak tersebut lebih dari 8.000 kali jarak bumi-matahari (1 AU) pada pendekatan terdekatnya. Mengingat bahwa jarak antar bintang biasanya diukur dalam tahun cahaya, maka pertemuan dekat ini menjadi hanya 50 hari cahaya, yang adalah sangat dekat dalam standar astronomi. Pertemuan dekat ini tidak akan terjadi selama 400.000 tahun atau lebih. Saat ini HIP 85605 jaraknya sekitar 16 tahun cahaya, jadi kita punya banyak waktu untuk menyambut kunjungannya. Tapi hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang bagaimana pertemuan dekat (close encounters) seperti itu bisa mempengaruhi sistem tata surya kita. Satu hal yang kit
Read more >>
JUN
30
Satelit Misterius "Black Knight" Mengintai Bumi
By:
Penghuni 60
on
JUN
30
Apakah kalian pernah menonton film “War of the Word”? Dalam film itu dikisahkan bahwa tanpa sepengetahuan penduduk Bumi, ternyata alien dari luar angkasa sudah memata-matai planet Bumi semenjak lama, mereka menanamkan peralatan mata-mata mereka yang canggih di dalam perut Bumi. Nah, melihat dari ide cerita film ini, apakah mungkin sang sutradara menemukan ide cerita film tersebut berdasarkan fakta yang ada? Bagaimana jika sebenarnya planet Bumi kita tercinta ini sedang dimata-matai oleh objek asing yang bukan berasal dari Bumi, dan tidak semua orang mengetahuinya? Sebagian besar cerita ini banyak yang mempercayai, terutama bagi mereka yang sudah menemukan bukti-bukti nyata tentang keberadaan objek asing yang mengorbit Bumi tersebut. Mereka percaya, dalam kegelapan diatas sana, diluar cahaya yang dipantulkan bumi, terdapat sebuah objek yang sedang mengelilingi bumi. Sebagian besar manusia di bumi tidak menyadari pengunjung yang tidak dikehendaki ini. Mereka menyebut objek
Read more >>
JAN
04
PH1, Planet yang Diterangi 4 Matahari
By:
Penghuni 60
on
JAN
04
Happy new year sobat Penghuni 60 semua! Belum telat kan? Masih ingat dengan postinganku mengenai sebuah planet yang memiliki 2 matahari? Aku kira cuma planet tersebut saja yang menghebohkan, akan tetapi ada planet lain yang lebih menghebohkan sob, planet ini bukan hanya memiliki 2 matahari, tapi sekaligus 4 matahari. Wow! Planet alien itu diterangi empat Matahari sekaligus. Ini adalah temuan pertama dari jenisnya. Planet gas raksasa yang sedikit lebih besar dari Neptunus dan setara enam kali besar Bumi mengorbit ke sepasang bintang. Dan menjadi orbit dua bintang lainnya. Ia berada di lokasi berjarak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi. Diberi nama PH1, terinspirasi situs Planethunters.org yang menfasilitasi penemuannya. Butuh waktu 138 hari bagi PH1 tersebut mengorbit dua bintang induknya yang memiliki massa sekitar 1,5 dan 0,41 kali dari Matahari. Sesama bintang itu mengitari satu sama lain sekali dalam 20 hari. Para peneliti memperkirakan temperatur PH1 tersebut berkisar min
Read more >>
JUL
07
Lubang Hitam (Blackhole) di Bima Sakti Terusik
By:
Penghuni 60
on
JUL
07
Dalam galaksi Bima Sakti terdapat sebuah Lubang Hitam atau Blackhole yang super besar yang sedang tertidur dan akan segera terusik oleh awan gas seukuran bumi. Penemuan fenomena ini adalah berkat Very Large Telescope ESO, yang dimana para astronom menemukan awan kiamat itu. Awan gas sebesar Bumi ini akan aktifkan lubang hitam tersebut di Bima Sakti, yaitu dengan kecepatan hantaman 8 juta km/jam. Dari peristiwa ini, para astronom berharap mendapat pendangan mengenai lubang hitam di jantung Bima Sakti ini melalui penelitian pada ledakan radiasi akibat tabrakan tersebut. Peristiwa ini akan menjadi penelitian pertama saat tabrakan pada lubang hitam ini. Menurut tim ilmuwan dari Universitas Leicester di Inggris, temuan-temuan itu bisa ikut menjelaskan fenomena misteri terjadinya cahaya-cahaya terang yang menyembur dari lubang hitam di tengah Bima Sakti sekitar sekali sehari. Tim astronom Inggris itu melakukan studi mereka dengan data yang dikumpulkan oleh Observatorium X-ray Chandra
Read more >>
FEB
25
Manusia Menghuni Mars? Mungkinkah?
By:
Penghuni 60
on
FEB
25
Mars adalah planet yang terdekat dengan Bumi. Banyak para ilmuwan yang berusaha meneliti keadaan planet Mars ini, apakah bisa dihuni oleh manusia? Awal Februari ini, sejumlah peneliti dari Imperial College London, Inggris memberi pernyataan bahwa permukaan Mars sangat mustahil bisa jadi pemukiman manusia. Pasalnya, planet merah ini telah benar-benar gersang selama 600 juta tahun terakhir dan sangat sulit bagi kehidupan untuk mampu bertahan di permukaannya. Studi mengenai ini sudah dimulai pada tahun 2008 dengan mengirimkan Phoenix untuk mengumpulkan data-data di Planet Mars. Tugas Phoenix yakni menganalisa es dan tanah yang ia dikumpulkan. Cukup aneh, meskipun ditemukan adanya serpihan-serpihan es di planet itu, nyatanya hasil penelitian terhadap sampel tanah yang diambil menunjukkan bahwa si planet merah sudah gersang selama ratusan juta tahun. Dalam penelitian sebelumnya, memang diperkirakan bahwa Mars kemungkinan lebih hangat dan lebih basah di masa lalu. Namun jika demikian
Read more >>
JAN
26
Kemarin, Badai Matahari Menghantam Bumi
By:
Penghuni 60
on
JAN
26
Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat yang terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB, telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia. "Dampaknya terhadap operasional satelit terasa hingga Rabu ini. Flare yang cukup kuat ini adalah pertama kali sejak Mei 2005 atau sejak tujuh tahun lalu," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djaludin di Jakarta, Rabu (25/1). Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi, paparnya. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya. "Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya," katanya. Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer ya
Read more >>
OCT
18
Kepler-16b, Planet yang Memiliki Dua Matahari
By:
Penghuni 60
on
OCT
18
Masih ingat gambaran planet Tatooine, rumah Luke Skywalker dalam film Star Wars yang memiliki dua matahari? Planet seperti itu ternyata benar-benar ada di alam semesta. Para ahli astronomi AS mengumumkan penemuan planet dengan dua matahari tersebut dalam jurnal ilmiah Science terbaru. Planet yang diberi nama Kepler-16b itu berukuran hampir sama dengan planet Saturnus di Tata Surya kita, dan terletak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini terletak pada jarak sekitar 105 juta kilometer dari dua bintang induknya, dan memiliki periode orbit 229 hari. Planet tersebut ditemukan menggunakan teleskop angkasa Kepler, yang memantau tak kurang 155.000 bintang. "Penemuan ini sangat mengejutkan. Sekali lagi, sesuatu yang dulu hanya ada di kisah sains-fiksi, kini menjadi kenyataan," ungkap Alan Boss dari Carnegie Institution for Science Department of Terrestrial Magnetism, salah satu astronom yang menulis artikel ilmiah tersebut. Studi yang menemukan Kepler-16b ini dipimp
Read more >>
SEP
22
Hati-hati, Ada Satelit NASA Jatuh Ke Bumi
By:
Penghuni 60
on
SEP
22
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA memperingatkan satelit ruang angkasanya yang sudah tidak beroperasi akan jatuh ke bumi pada akhir September 2011 ini. Satelit yang akan jatuh itu bernama Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) dengan berat 6,5 ton. UARS dinonaktifkan pada 2005. Satelit ini bertugas mengamati cuaca dan iklim. NASA memperkirakan, satelit ini akan terjun ke bumi akhir pekan di bulan September atau awal pekan di bulan Oktober mendatang. Meskipun sebagian satelit UARS akan terbakar karena gesekan dengan atmosfer, diperkirakan masih ada bagian-bagian yang akan jatuh sampai di permukaan bumi. NASA memperingatkan penduduk bumi akan risiko tertimpa puing-puing UARS. Pejabat NASA mengatakan ada peluang 1 per 3.200 yang akan jatuh ke bumi dan akan melukai penduduk. Skenario yang diharapkan satelit ini jatuh di atas permukaan lautan, sehingga tak menyebabkan korban manusia. "Bumi sangat besar, sedangkan satelit ini kecil. Peluang menimpa manusia sangat-sangat ke
Read more >>
JUL
24
Lubang Hitam Kian Menakutkan
By:
Penghuni 60
on
JUL
24
Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu. Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya? Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah black hole bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu. Lubang hitam yang disebut Sagittarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya. Namu
Read more >>
FEB
10
Ilmuwan Temukan Rahasia Bukit Pasir Mars
By:
Penghuni 60
on
FEB
10
Baru-baru ini, ilmuwan mulai mengungkap rahasia di balik bukit pasir Mars. Bukit pasir Planet Mars dianggap sudah membeku sepanjang waktu. Namun ilmuwan menemukan salah satu pemandangan paling aktif dan penuh gejolak di planet merah itu. Bidang gundukan yang mencakup wilayah berukuran tiga kali lipat Inggris ini berada di sekitar tepi kutub utara Mars. Foto diambil dengan kamera resolusi tinggi milik NASA, mengungkapkan bukit pasir gelap ini malah berubah secara bertahap. Kamera HiRISE itu mengambil gambar di area yang sama setiap Mars Reconnaissance Orbiter, NASA, melewati wilayah itu selama empat tahun. Penemuan yang diterbitkan di jurnal Science ini berhasil mengejutkan operator kamera luar angkasa di University of Arizona. "Jumlah bukit dan perubahan gelombang di kawasan itu sangat menakjubkan," ujar wakil peneliti utama HiRISE Candice Hansen. Tim menemukan setiap musim berganti, es karbondioksida menjadi agen utama perubahan sehingga memunculkan hembusan angin yan
Read more >>
DEC
04
Rhea, Bulan di Saturnus Yang Beroksigen?
By:
Penghuni 60
on
DEC
04
Bumi bukan satu-satunya tempat di Tata Surya yang memiliki oksigen. Rhea, satelit dari Planet Saturnus ternyata kaya akan oksigen. Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti, setelah Jupiter. Planet gas ini memiliki 62 bulan, dengan Titan sebagai satelit terbesar. Pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, Cassini, melintas dekat orbit Rhea Maret lalu. Pesawat tanpa awak itu mendapati bulan dingin tersebut memiliki atmosfer yang mengandung oksigen. Ini merupakan tempat ketiga di luar Bumi yang memiliki oksigen. Dua bulan milik Jupiter, Europa dan Ganymede, juga kaya akan oksigen. Baik dua satelit itu maupun Rhea sama-sama diselimuti es. Coba sobat Penghuni 60 lihat gambar dibawah ini, yang bulat kecil itu adalah Rhea. Kita coba lihat lebih dekat lagi. Hal ini membuat peneliti membuat kesimpulan sementara bahwa satelit es mengandung oksigen. "Fakta semakin banyaknya temuan tempat beroksigen sangat menggembirakan," ujar Ben Teolis, Kepala Pe
Read more >>
OCT
09
Laba-laba Sukses Membuat Sarang di Antariksa
By:
Penghuni 60
on
OCT
09
[Penghuni 60] Sungguh mencengangkan, laba-laba yang dikirim ke stasiun antariksa internasional (ISS) sukses membuat sarang. Keberhasilan ini menarik untuk dipelajari karena hewan tersebut melakukannya di ruang tanpa bobot. "Dua ekor laba-laba yang pemberani di stasiun antariksa internasional telah berhasil mengatasi kebingungannya sampai dapat menenun jaring yang menakjubkan di gravitasi nol," ujar salah seorang astronot. Laba-laba penenun itu diangkut ke ISS bersama para astronot yang menumpang pesawat ulang alik Endeavour. Saat sehari di ruang angkasa, laba-laba tersebut terlihat membuat pola jaring yang tidak jelas. Namun, beberapa hari kemudian laba-laba tersebut berhasil membuat jaring yang teratur. "Kami perhatikan laba-laba tersebut membuat jaring yang simetris. Sungguh cantik," ujar Michael Fincke, komandan ISS. Ia mengatakan para astronot terkejut melihat betapa cepatnya laba-laba beradaptasi dengan antariksa. Jaring laba-laba sebelum beradaptasi: Ja
Read more >>
SEP
04
Buckyballs Ditemukan Mengambang di Angkasa
By:
Penghuni 60
on
SEP
04
[Penghuni 60] Para Astronom telah menemukan molekul karbon yang berbentuk bundar seperti bola dalam permainan sepak bola yang tengah mengambang untuk pertama kalinya di angkasa. Molekul tersebut dikenal dengan ‘buckyball’, merupakan molekul karbon yang pernah diamati sekitar 25 tahun lalu atau tepatnya tahun 1985 yang ditemukan oleh Harry Kroto, Bob Curl dan Rick Smalley. Nama tersebut merupakan sebuah penghormatan kepada Richard Buckminster Fuller karena telah berhasil menemukan buckminsterfullerene C60. Buckyball dikenal sebagai bentuk karbon ketiga setelah grafit dan berlian, dan sekarang merupakan molekul terbesar yang diketahui di angkasa. Para astronom selalu percaya bahwa buckyballs ada dalam ruang angkasa, tapi molekul tersebut kemudian tidak terdeteksi lagi hingga munculnya penemuan ini. “Kami sekarang telah menemukan molekul terbesar itu di luar angkasa, “kata astronom Jan Cami dari Universitas Western Ontario, Kanada. “Kami sangat senang ka
Read more >>
More Posts
Build
a Mobile Site
View Site in Mobile
|
Classic
Share by: